Mereka
saling bertatapan di waktu yang cukup lama. Tersadar mereka sedang di posisi
yang sama-sama terduduk di tanah, Indra pun bangun lalu mengulurkan tangannya
untuk membantu perempuan itu.
“kau
mengenalku?” tanya perempuan itu pada Indra. Kepalanya yang tertutup capuchon membuat wajahnya kurang
terlihat ditambah dengan suasana malam yang minim cahaya.
“harusnya
aku yang bertanya begitu padamu, apa kau
mengenalku?” Indra mengulang perkataan gadis itu kembali.
“Dean.”
Ucap perempuan itu sembari mengulurkan tangannya. “setahuku, hanya ada Leo yang
tinggal dirumah Ms. Jackie,”
“James.
Well-memang sebelumnya ia yang tinggal disana. Namun tempatnya-Leo, ditempati
olehku. Kau tahu itu,” sembari
membalas uluran tangannya. “jadi, kau dan Leo-“
“tidak.
Tidak seperti yang kau kira. Kami tidak seperti itu. Hanya saja aku baru
kembali dari Jepang dan tidak berkomunikasi dengannya selama hampir 5 tahun.
Yah-kukira kau adalah dia. Maafkan aku.”
“tidak
masalah. Kau tahu-aku pun begitu, kukira kita adalah orang yang pernah bertemu.
Namun, tak kusangka kau ternyata menganggapku adalah Leo. Jadi, Dean, itu
namamu kan’? berapa usiamu?”
“18
tahun. Tapi, aku sudah kuliah semester 3 di Tokyo University,” ucapnya bangga.
“wow-itu
sangat keren. Di usiaku, kau tahu-berbeda 2 tahun denganmu. Aku sudah mengalami
banyak perubahan yang signifikan,”
“oh
ya, contohnya ?”
“yeah, masalah teman, prestasi, keluarga,
bahkan-Cinta.” Indra berusaha menutupi suaranya yang mulai bergetar.
“yah-aku
tahu. Kita semua bisa mengalami masalah. Begitupun aku, benar?”
****
bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar