Indra mengutak-atik email pribadinya. Beberapa pesan
masuk dari Fharid yang menunjukkan foto-foto piala idaman mereka selama ini. Ia
penasaran dengan email terbaru dari Fharid dan sedikit menghela nafas panjang
saat ia tahu yang Fharid permasalahkan adalah Jill.
“she has engaged
with another man. Jadi, tolong jangan bahas apapun lagi. Kita Cuma teman.”
Tulisnya di Reply email Fharid.
Ia rebahkan tubuhnya di ranjang yang telah menemaninya
hampir 4 tahun-yang lalu. Saat matanya mulai terpejam, terdengar suara benda
terlempar masuk melalui jendela kamarnya. Sebuah botol. Ia membuka dan melihat
isi didalam botol. Kosong. Ia mencium bau bibir botol tersebut. Cherry, sesuatu
yang membuatnya mabuk sesaat hingga ia hampir lupa siapa dirinya sebenarnya.
“who is it? ” katanya dalam namun lantang. Dia melihat
keluar jendelanya dan melihat sekeranjang apel beserta tulisan, “kamu tahu
kemana kamu harus pergi”. Ia melihat sekeliling lalu mengambil sweater
merahnya. Ia melihat kondisi bibi Jackie lalu mengendap-endap keluar rumah. Ia
berjalan terus hingga ia melihat kebun pohon apel. Memang tidak terlalu
terlihat karena suasanya yang begitu gelap. Suara burung hantu dan semilir
angin lah yang menuntunnya kemana ia harus pergi. Hingga tiba-tiba ia merasa ditarik
oleh sesuatu dan mendengar teriakan kecil perempuan yang ditabraknya.
Atau-menabraknya.
“auch.” Ucap mereka berbarengan. Lalu saling menatap
dan kembali berucap,
“kamu siapa?”
***
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar